AL-QURAN
& SAINS MODERN
(Judul
Asli: Science In The Quran)
Penerjemah: Sufi Sahlan Ramadhan
(Ketua PMII IAIN Purwokerto)
“Sesungguhnya
dalam Penciptaan Langit dan Bumi, dan
Dalam
Pergantian Siang dan Malam, Terdapat Tanda-Tanda (Kebesaran allah)
Bagi
Orang-Orang yang Berakal.
(QS.
Ali Imran :190)
DAFTAR
ISI
Pengantar
Konsep Tuhan
Fakta-fakta
Ilmiah Al-Quran
1.
Asal Usul Kehidupan
2.
Besi
3.
Perlindungan Langit
4.
Pegunungan
5.
Alam Semesta Mengembang
6.
Garis Edar Matahari
7.
Lautan
8.
Kebohongan & Gerakan
9.
Reseptor Rasa Sakit
Kesimpulan
PENDAHULUAN
Sejak awal peradaban manusia, kita
telah berusaha memahami alam dan dunia kita. Dalam pencarian terhadap tujuan
hidup manusia banyak orang-orang yang telah berpaling kepada agama. Sebagian
besar agama didasarkan pada kitab-kitab suci yang diklaim oleh para pemeluknya sebagai
wahyu ilahi, tanpa bukti apapun. Sedangkan Islam berbeda karena didasarkan pada
alasan dan bukti.
Terdapat petunjuk
yang jelas bahwa kitab Islam, Al-Quran , adalah firman Tuhan. Ada banyak alasan
yang mendukung klaim ini:
Ditemukan
fakta-fakta ilmiah dan sejarah dalam Al-Quran yang tidak diketahui manusia pada
zamannya, dan hanya ditemukan baru-baru ini.
Al-Quran
datang dengan keunikan tata bahasa yang tidak bisa dibuat tiruannya, hal ini
dikenal sebagai “Inimitability Al-Quran’’.
Terdapat ramalan-ramalan
dibuat dalam Al-Quran dan oleh Nabi Muhammad (hadis) yang telah menjadi
kenyataan.
Buku ini
memaparkan dan menjelaskan fakta-fakta ilmiah yang ditemukan dalam Al-Quran, ratusan
abad sebelum mereka ditemukan. Penting untuk dicatat bahwa Al-Quran bukan buku
ilmu pengetahuan, tetapi sebuah buku petunjuk (tanda-tanda kebesaran Allah). Petunjuk
(tanda-tanda) ini ada bagi manusia agar mengenali eksistensi dan wahyu Tuhan.
Ilmu pengetahuan terkadang membutuhkan ‘U-turn’, bahwa kebenaran ilmiah hari
ini mungkin kekeliruan di masa depan.
Buku ini hanya memuat fakta-fakta
ilmiah yang sudah dianggap mapan (teruji), bukan sekedar teori atau hipotesis.
Sebelum melanjutkan kepada fakta-fakta ilmiah yang ditemukan dalam Al-Quran,
bagian berikutnya adalah pengantar singkat tentang konsep Tuhan dalam
Islam.
KONSEP
TUHAN
Di Islam, Tuhan tidak berwujud
seperti manusia, atau seperti sesuatu yang dapat dibayangkan. Konsep Tuhan
teringkas dalam Al-Quran sebagai:
‘’KATAKANLAH: DIA-LAH ALLAH, TUHAN YANG MAHA ESA. ALLAH ADALAH TUHAN
TEMPAT BERGANTUNGNYA SEGALA SESUATU. DIA TIDAK BERANAK DAN TIDAK PULA
DIPERANAKAN. DAN TIDAK ADA SESUATU PUN YANG SETARA DENGAN DIA.’’ (QS. AL-IKHLAS
112:1-4)
Tuhan memberikan kita akal supaya
menggunakannya untuk mengenali eksistensi dan mengikuti perintah-Nya. Ketika
kita merenungi alam semesta, kita melihat petunjuk di mana mana, mulai dari
siklus air hingga gerak bumi mengitari matahari. Mengomentari petunjuk yang
ditemukan di alam semesta ini, fisikawan Stephen Hawkins menjelaskan
bahwa;
‘’SALAH SATU PETUNJUK YAITU SEMAKIN
KITA MENCARI TAHU TENTANG ALAM SEMESTA, SEMAKIN KITA DAPATI BAHWA IA DIATUR
OLEH HUKUM YANG RASIONAL.’’ {1} Pengamatan ini dibagikan oleh
sejumlah ilmuwan-ilmuan besar.
Sejak alam semesta memiliki rangka
dan diatur oleh hukum-hukum sains, kita harus mempertanyakan bagaimana kerangka
ini terbentuk. Cara yang paling mudah untuk menjawab pertanyaan ini agar
mendapatkan kesimpulan terbaik. Taruhlah ponsel anda sebagai contoh: ponsel terbuat
dari kaca, plastik dan logam. Kaca berasal dari pasir, plastik berasal dari
minyak dan logam hasil ekstraksi tanah. Bayangkan anda tengah berjalan di
sebuah gurun (dimana terdapat banyak kandungan minyak, pasir dan logam dalam
tanah), dan anda menemukan sebuah ponsel tergeletak di sekitarnya, maukah anda
percaya bahwa ia muncul bersamaan dengan sendirinya? Bahwa matahari bersinar,
angin berhembus, petir menyambar, minyak menyembur ke permukaan dan bercampur
dengan pasir dan logam, dan lebih dari jutaan tahun yang lalu ponsel itu muncul
secara kebetulan?
Tidak seorang pun yang akan mempercayai
penjelasan demikian. Ponsel jelas merupakan sesuatu yang disatukan dengan cara
dirakit, maka dari itu menjadi masuk akal untuk meyakini bahwa ia membutuhkan
seorang perakit. Dengan cara yang sama, ketika memperhatikan alam semesta di
sekitar kita, bukankah masuk akal untuk mengatakan bahwa alam semesta memiliki
seorang perakit (pencipta)?
Perakit (pencipta) ini adalah
penjelasan terbaik dari eksistensi Tuhan. Tuhan ialah satu-satunya zat yang membawa
petunjuk tentang alam semesta. Sejak Tuhan menciptakan dunia, seolah bahwa Dia
hendak mengirimkan sebuah pesan pada kita tentang tujuan dari kehidupan.
Orang-orang Islam percaya bahwa pesan ini adalah Al-Quran.
FAKTA-FAKTA
ILMIAH DALAM Al-QURAN
Al-Quran diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. pada abad ke-7. Ilmu pengetahuan waktu itu masih primitif. Tidak
ada teleskop, mikroskop atau sesuatu pun bahkan jauh dari teknologi modern yang
kita miliki hari ini.
Manusia meyakini matahari mengorbit
bumi, langit disanggah oleh tiang-tiang besar di setiap sudut bumi yang datar.
Atas latar belakang inilah Al-Quran diturunkan, dan banyak mengandung
fakta-fakta ilmiah mulai dari astronomi sampai biologi.
Sebagian orang mungkin mengklaim
bahwa Al-Quran telah dirubah menyesuaikan fakta-fakta ilmiah yang ditemukan.
Tetapi hal ini tidak mungkin terjadi, karena merupakan fakta sejarah yang terdokumentasikan,
bahwa Al-Quran dijaga keaslian bahasanya {2}. Al-Quran ditulis dan dihafal oleh
orang-orang semasa Nabi Muhammad saw. Sebuah salinan Al-Quran yang ditulis
beberapa tahun sepeninggal Nabi Muhammad saw disimpan dalam museum di
Uzbekistan. Salinan ini telah berusia lebih dari 1400 tahun, dan kenyataannya
sama sebagaimana Al-Quran berbahasa Arab yang kita miliki sekarang {3}.
Berikut ini adalah 9 fakta-fakta
ilmiah yang ditemukan dalam Al-Quran:
1.
ASAL USUL KEHIDUPAN
Air
sangat penting bagi semua makhluk hidup. Kita semua tahu bahwa air sangat vital
untuk kehidupan. Tetapi Al-Quran membuat pengklaiman yang sangat tidak biasa:
“DAN KAMI JADIKAN SEGALA SESUATU YANG HIDUP DARI AIR, MAKA MENGAPAKAH
MEREKA TIADA JUGA BERIMAN?” (AL-ANBIYA:30)
Dalam ayat ini, air ditunjukkan
sebagai asal usul semua kehidupan. Semua benda hidup terbentuk dari sel-sel.
Sekarang kita semua tahu bahwa sebagian besar sel terdiri dari air {4}. Sebagai
contoh: 80% sitoplasma (bahan dasar sel) dari rata-rata sel binatang (liat
foto) digambarkan sebagai air dalam buku pelajaran biologi.
Fakta bahwa makhluk hidup sebagian
besar terdiri dari air telah ditemukan hanya setelah ditemukannya mikroskop. Di
padang pasir Arab, hal terakhir seseorang akan menduga bahwa semua kehidupan
berasal dari air.
2.
BESI
Besi
bukanlah benda asli bumi. Ia tidak terbentuk di bumi, tetapi diturunkan dari
luar angkasa. Hal ini terdengar aneh tapi fakta. Ilmu pengetahuan menemukan
bahwa miliaran tahun yang lalu bumi tertabrak meteor. Meteor ini membawa besi
hasil ledakan bintang-bintang {5}. Al-Quran menyatakan asal usul besi sebagai
berikut:
“KAMI MENURUNKAN BESI YANG PADANYA TERDAPAT KEKUATAN YANG BESAR, DAN
MENGANDUNG BANYAK MANFAAT BAGI KEHIDUPAN MANUSIA” (Al-HADID:25)
Tuhan
menggunakan kata ‘menurunkan’ untuk besi. Jelas dari ayat ini bahwa besi bukan
merupakan material bumi. Tetapi diturunkan untuk kepentingan umat manusia.
Fakta bahwa besi diturunkan ke bumi dari luar angkasa merupakan sesuatu yang
tidak dapat diketahui dengan ilmu pengetahuan yang primitif pada abad ke-7M.
3.
PERLINDUNGAN LANGIT
Langit memainkan peran krusial dalam
melindungi bumi, langit melindungi bumi dari sinar mematikan matahari. Jika
tidak ada langit maka radiasi matahari akan membunuh semua makhluk hidup di
bumi.
Langit juga
berperan seperti selimut yang melilit bumi, melindungi dari hawa dingin
pembekuan ruang. Suhu di langit kira-kira hanya mencapai -2700C. Jika suhu ini
menyentuh bumi maka planet akan membeku dengan cepat. Langit juga melindungi
kehidupan di bumi dengan memanaskan permukaan melalui retensi panas (efek rumah
kaca), serta mengurangi suhu ekstrim antara siang dan malam {6}. Hal tersebut merupakan
beberapa dari banyaknya manfaat perlindungan langit. Al-Quran meminta kita
memperhatikan langit dalam ayat di bawah ini:
“DAN KAMI JADIKAN LANGIT ITU SEBAGAI ATAP YANG TERPELIHARA, DAN MEREKA
BERPALING DARI TANDA-TANDA (KEKUASAAN ALLAH).” (QS. AL-ANBIYA 21:32)
Al-Quran
menunjukkan terhadap perlindungan langit sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah.
Sifat perlindungan langit ditemukan melalui penelitian ilmiah yang dilakukan di
abad 20.
4.
PEGUNUNGAN
Al-Quran menarik perhatian kita terhadap
karakteristik pegunungan yang sangat penting:
“BUKANKAH KAMI TELAH MENJADIKAN BUMI ITU SEBAGAI HAMPARAN?
DAN GUNUNG-GUNUNG SEBAGAI PASAK?” (QS. AN-NABA :6-7)
Al-Quran mengindikasikan bahwa
gunung-gunung memiliki akar yang dalam dengan menggunakan kata ‘pasak’ untuk menggambarkannya.
Faktanya, gunung-gunung memiliki akar yang dalam{7}, dan kata ‘pasak’ merupakan
penggambaran yang paling tepat. Mount Everest (gambar di atas), tingginya kurang lebih 9 km memiliki
kedalaman akar lebih dari 125 km.
Fakta bahwa gunung-gunung memiliki pasak
yang dalam seperti akar belum diketahui hingga setelah perkembangan teori
lempengan tektonik di awal abad 20M.
5.
ALAM SEMESTA MENGEMBANG
Pada waktu
ilmu astronomi belum maju, teori alam semesta mengembang digambarkan dalam
Al-Quran:
“DAN LANGIT ITU KAMI BANGUN DENGAN KEKUASAAN (KAMI), DAN SESUNGGUHNYA
KAMI BENAR-BENAR MELUASKANNYA” (ADZ-DZURIYAT:47)
Fakta bahwa
alam semesta mengembang telah ditemukan pada abad ini. Fisikawan Stephen
Hawkings dalam bukunya “A Brief History of Time” menulis “penemuan
bahwa alam semesta mengembang merupakan revolusi ilmu pengetahuan terbesar abad
20” {9}. Al-Quran menyebutkan teori alam semesta mengembang bahkan sebelum
ditemukannya teleskop.
6.
GARIS EDAR MATAHARI
Pada 1512, seorang ahli astronomi
Nicholas Copernicus mengemukakan teorinya bahwa matahari tidak bergerak pada
pusat tata surya dan planet-planet berputar mengitarinya.
Keyakinan
bahwa matahari itu tidak bergerak telah disebarluaskan ahli-ahli astronomi
sampai abad 20. Kini, merupakan fakta-fakta ilmiah yang terbukti kebenarannya
bahwa matahari itu tidak tetap, tetapi bergerak dalam garis orbit mengitari
pusat galaksi bimasakti kita. Al-Quran menyebutkan tentang garis edar matahari:
“DIALAH YANG MENCIPTAKAN SIANG DAN MALAM, MATAHARI DAN BULAN,
MASING-MASING BERPUTAR MENGARUNGI GARIS EDARNYA” (21:33)
7.
LAUTAN
Al-Quran
menggunakan perumpamaan untuk menyampaikan maknanya yang mendalam; di sini melukiskan
keadaan orang-orang yang tidak beriman sebagai:
“ATAU SEPERTI KEGELAPAN DI LAUTAN YANG DALAM, YANG DILIPUTI OMBAK, YANG
DI ATASNYA OMBAK (PULA), DI ATASNYA (LAGI) AWAN, GELAP GULITA YANG
TINDIH-BERTINDIH, APABILA IA MENGELUARKAN TANGANNYA, HAMPIR-HAMPIR IA TIDAK
DAPAT MELIHATNYA; DAN BARANG SIAPA TIADA DIBERI CAHAYA (PETUNJUK) OLEH ALLAH,
TIADALAH DIA MEMPUNYAI CAHAYA SEDIKIT PUN. (QS. AN-NUR 24:40)
Orang
awam berfikir bahwa ombak hanya ada di purmukaan laut. Akan tetapi Oceanographer
telah menemukan bahwa ada ombak internal yang berada di bawah permukaan laut.
Ombak ini tidak terlihat oleh mata manusia, hanya bisa dideteksi melalui
peralatan khusus {11}. Al-Quran menyebut kegelapan di lautan dalam tersebut yang merupakan ombak, di atasnya lagi ombak,
kemudian awan di atasnya lagi.
Deskripsi
ini tidak hanya luar biasa karena menggambarkan ombak di kedalaman lautan. Seorang
manusia dapat menyelam tidak lebih dari 70 meter tanpa alat pernafasan. Cahaya
ada pada kedalaman tersebut, tetapi jika menyelam lebih dari 1000 meter maka
seluruhnya gelap {12}. 1400 tahun yang lalu, tidak ada kapal selam atau
peralatan khusus untuk menemukan ombak internal atau kegelapan di kedalaman
laut.
8.
KEBOHONGAN & GERAKAN
Ada seorang
kepala suku penindas nan kejam bernama Abu Jahal yang hidup di masa Nabi
Muhammad saw. Allah menurunkan ayat Al-Quran untuk memperingatinya:
“KETAHUILAH, SUNGGUH JIKA DIA TIDAK BERHENTI (BERBUAT DEMIKIAN) NISCAYA
KAMI TARIK UBUN-UBUNNYA, (YAITU) UBUN-UBUN ORANG YANG DURHAKA LAGI
MENDUSTAKAN.” (QS. AL-‘ALAQ :15-16)
Allah tidak
menyebut orang ini pendusta, tapi menyebutnya ubun-ubun (bagian depan otak)
pendusta dan penuh dosa. Dan memperingatkannya agar berhenti.
Ayat ini penting karena dua alasan.
Pertama bahwa bagian depan dari otak kita bertugas merespon gerakan sukarela
{13}. Ini dikenal sebagai lobus frontal.
Sebuah buku
berjudul “Essentials of Anatomy and Physiology” melaporkan yang termasuk
hasil penelitian fungsi-fungsi dari bagian ini yaitu:
MOTIVASI
DAN KEINGINAN UNTUK MERENCANAKAN DAN MEMULAI GERAKAN TERJADI DI BAGIAN PERTAMA
DARI LOBUS FRONTAL (LIHAT GAMBAR DI SAMPING), WILAYAH PREFRONTAL {14}. BAGIAN
OTAK YANG MERESPON GERAKAN DIKATAKAN DISITA JIKA SEORANG TIDAK BERHENTI.
Kedua,
banyak sekali penelitian yang menunjukkan bahwa wilayah yang sama (lobus
frontal) bertanggung jawab terhadap fungsi pembohong otak {15}. Suatu studi
dari University of Pennsylvania di mana para relawan diajukan pertanyaan selama
proses interogasi oleh komputer, ditemukan bahwa ketika relawan berbohong
terdapat peningkatan aktivitas yang signifikan di prefrontal dan premotor
korteks (lobus frontal gambar di samping) {16}.
Bagian depan otak bertanggung jawab
atas gerakan dan kebohongan. Al-Quran menghubungkan gerakan dan kebohongan ke
area ini. Fungsi dari Lobus Frontal ini ditemukan dengan peralatan imajinasi
medis yang dikembangkan di abad 20.
9.
RESEPTOR RASA SAKIT
Selama ini hal itu dianggap bahwa
arti dari perasaan dan rasa sakit bergantung pada otak.
Akan tetapi, telah ditemukan bahwa
resoptor rasa sakit ada di kulit {17}. Tanpa reseptor rasa sakit ini, seseorang
tidak akan dapat merasakan sakit.
Gambar di bawah ini menunjukkan
bagian-bagian kulit:
“SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG INGKAR KEPADA AYAT AYAT KAMI, KELAK AKAN
KAMI MASUKKAN MEREKA KE DALAM NERAKA. SETIAP KALI KULIT MEREKA HANGUS, KAMI
GANTI KULIT MEREKA DENGAN KULIT YANG LAIN. SUPAYA MERAK MERASAKAN ADZAB.
SESUNGGUHNYA ALLAH MAHA PERKASA LAGI MAHA BIJAKSANA.” (QS. AN-NISA : 56)
Tuhan berfirman bahwa orang-orang yang mengingkari pesan-Nya ketika
mereka di dalam neraka dan kulit mereka hangus (sehingga tidak bisa merasakan
sakit), Dia akan memberikan kulit yang baru supaya mereka terus merasakan
sakit. Al-Quran membuat jelas bahwa rasa sakit bergantung pada kulit. Penemuan
rasa sakit pada kulit merupakan temuan baru untuk ilmu Biologi.
KESIMPULAN
Hal tersebut hanya beberapa dari
berbagai fakta-fakta ilmiah yang ditemukan dalam Al-Quran. Penting untuk
dicatat bahwa Al-Quran bukan buku ilmu pengetahuan, tapi ia selalu sejalan
dengan dengan sains.
Untuk mengklaim bahwa fakta-fakta
ilmiah dalam Al-Quran merupakan salah kebetulan dan seiring berjalannya waktu
akan menjadi irasional. Penjelasan terbaik adalah bahwasanya Tuhan menurunkan
pengetahuan kepada Nabi Muhammad saw.
Seperti halnya Al-Quran berisi
pengetahuan tentang asal usul dunia, juga berisi informasi tentang dimensi
batin jiwa kita. Berhubungan dengan perasaan, keinginan dan kebutuhan. Al-Quran
menginformasikan bahwa kita memiliki tujuan hidup, dan bahwa mengikuti petunjuk
Tuhan akan mengarahkan kepada kedamaian batin dalam kehidupan ini, dan surga di
kehidupan selanjutnya. Dan pengingkaran terhadap ayat-ayat-Nya akan membawa
pada penyesalan hidup dan api neraka.
Informasi lebih lanjut terkait
fakta-fakta ilmiah Al-Quran, bukti-bukti eksistensi Tuhan, tujuan hidup, dan
bagaimana cara mendapatkan kedamaian batin, silahkan kunjungi www.onereason.org
“AKAN KAMI PERLIHATKAN KEPADA MEREKA TANDA-TANDA KEKUASAAN KAMI DI
SELURUH WILAYAH BUMI DAN PADA DIRI MEREKA SENDIRI, HINGGA JELAS BAGI MEREKA
BAHWA AL-QURAN ITU ADALAH BENAR. TIDAKKAH CUKUP BAGIMU BAHWA TUHANMU MENJADI
SAKSI ATAS SEGALA SESUATU.” (QS. FUSSHILAT 41:53)
REFERENSI
[1]
Anthony Flew, There Is a God: How the World’s Most Notorious Atheist ChangedHis
Mind, HarperOne, 2008.
[2]
The Magnificent Qur’an: A Unique History of Preservation, Exhibition Islam,
2010.
[3] http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/asia-pacific/4581684.stm
retrieved 18 June 2012, 16:47.
[4] Bruce Alberts, Essential Cell Biology, Garland Science, 2009.
[5] M.E.Walrath, History of the Earth’s Formation, BiblioBazaar,
2009.
[6] Joseph M.Moran, Meteorology: The Atmosphere and Science of
Weather,
Prentice Hall, 1996.
[7] Terry A.Hicks, How Do Mountains Form?, Marshall Cavendish
Corporation,2010.
[8] Naomi Oreskes, Plate Tectonics: An Insider’s History Of The
Modern Theory Of
The Earth, Westview Press, 2002.
[9] Stephen Hawking, A Brief History Of Time: From Big Bang To
Black Holes,
Bantam, 1995.
[10] Lambert M. Surhone, Orbital Period: Orbit, Sun, Earth,
Conjunction, Orbital
Node, Apsis, Semi-Major Axis, Betascript Publishers, 2010.
[11] Meredith Grant Gross, Oceanography: A View of Earth,
Prentice-Hall, 1982.
[12] Danny Elders, Oceans, Beazley, 1991.
[13] http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2289137 retrieved 17 June
2012, 17:57.
[14] Rod R. Seeley, Essentials of Anatomy & Physiology,
McGraw-Hill Science/
Engineering/Math, 2006.
[15] http://cercor.oxfordjournals.org/content/20/1/205.full.pdf
retrieved 17 June 2012,
18:14.
[16]
http://www.americanscientist.org/issues/pub/2002/3/diogenes-new-lamp
retrieved 17 June 2012, 18:16.
[17] Michael Darmon, Molecular Biology of the Skin: The
Keratinocyte, Academic
Press, 1993.
BACAAN
LANJUT
Abdel Haleem, The Qur’an, OUP Oxford, 2008.
Abdul Wahid Hamid, Islam the Natural Way, MELS, 2004.
http://www.hamzatzortzis.com/research/embryology-inthequran/ retrieved 17 June 2012, 18:36.
Sejak awal peradaban manusia, kita telah
berusaha
memahami alam dan dunia kita. Dalam pencarian
terhadap tujuan
hidup manusia banyak orang-orang yang telah berpaling kepada agama. Sebagian
besar agama didasarkan pada kitab-kitab
suci yang diklaim oleh para pemeluknya sebagai wahyu
ilahi,
tanpa bukti
apapun. Sedangkan Islam berbeda karena
didasarkan pada
alasan dan bukti.
0 komentar
click to leave a comment!
EmoticonEmoticon